Lingkungan
Gerakan Hijau Surabaya – 5 Tahun Menuju Kota Tanpa Sampah dan Pemanfaatan Energi Terbarukan
Perjalanan Surabaya menuju kota tanpa limbah dan pemanfaatan energi terbarukan dalam 5 tahun memunculkan tantangan dan peluang menarik. Temukan jawabannya di sini.

Bayangkan Anda berjalan melalui PLTSa Benowo di Surabaya, mengamati bagaimana limbah diubah menjadi energi—sebuah inisiatif yang merupakan bagian dari gerakan hijau kota yang ambisius. Komitmen Surabaya untuk menjadi kota tanpa limbah dalam lima tahun bergantung pada manajemen limbah yang inovatif dan proyek energi terbarukan. Anda didorong untuk mempertimbangkan bagaimana inisiatif-inisiatif ini, dikombinasikan dengan program pendidikan yang digerakkan oleh komunitas, bertujuan mengurangi ketergantungan pada tempat pembuangan akhir dan emisi karbon. Tantangan apa yang mungkin muncul dalam memperluas upaya-upaya ini ke seluruh kota, dan bagaimana Surabaya akan memastikan keterlibatan yang berkelanjutan? Jawabannya mungkin memegang wawasan kunci ke masa depan keberlanjutan perkotaan.
Visi Kota Hijau Surabaya

Visi Kota Hijau Surabaya lebih dari sekedar ambisi; ini adalah rencana terstruktur yang terkandung dalam moto kota, "Hijau dan Bersih." Visi ini menekankan peran penting kebersihan dan ruang hijau dalam meningkatkan kehidupan perkotaan.
Dengan fokus pada atribut utama seperti Ruang Terbuka Hijau dan Transportasi Hijau, Surabaya bertujuan untuk mengubah lanskap perkotaannya menjadi model keberlanjutan. Komitmen kota terhadap keanekaragaman hayati perkotaan terlihat dalam taman dan inisiatif hijau yang tidak hanya memperindah kota tetapi juga mendorong ekosistem yang berkembang.
Dengan menggabungkan arsitektur berkelanjutan, Surabaya memanfaatkan desain inovatif untuk mengurangi konsumsi energi dan mempromosikan harmoni lingkungan. Bangunan dibangun dengan bahan dan teknologi ramah lingkungan, memastikan dampak ekologis minimal.
Pendekatan ini tidak hanya mendukung visi hijau kota tetapi juga menetapkan preseden untuk perencanaan perkotaan di kawasan ini.
Pengakuan Surabaya di panggung internasional, seperti penghargaan untuk Taman Bungkul, menegaskan dedikasinya terhadap prinsip-prinsip ini. Speed News Surabaya berfokus pada cakupan berita lokal, memberikan pembaruan tepat waktu tentang inisiatif tersebut, dan bertujuan untuk menjaga penduduk tetap terinformasi tentang upaya pengembangan berkelanjutan kota.
Kemajuan dalam Pengelolaan Limbah
Membangun komitmen kota terhadap kehidupan perkotaan yang berkelanjutan, kemajuan dalam pengelolaan sampah sedang mendefinisikan ulang bagaimana Surabaya menangani sampahnya. Pusat dari kemajuan ini adalah penerapan inovasi sampah seperti PLTSa di TPA Benowo, yang memproses 1.600 ton sampah setiap harinya. Dengan menghasilkan 11 MW listrik dari gas landfill dan gasifikasi, ini mencontohkan bagaimana kota secara efektif mengubah sampah menjadi sumber daya.
Inisiatif ini tidak hanya menyoroti dedikasi Surabaya untuk pengelolaan sampah yang efektif tetapi juga berfungsi sebagai contoh utama bagi kota lain yang ingin mengadopsi praktik serupa.
Strategi pengelolaan sampah Surabaya sangat menekankan prinsip 3R: Reduce, Reuse, dan Recycle. Melalui pendekatan ini, kota bertujuan untuk mengurangi sampah masuk sebesar 20% dengan keterlibatan aktif masyarakat.
Program pendidikan dan acara lokal memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran tentang pemisahan sampah dan bahaya konsumsi plastik, membangun komunitas yang terinformasi dan terlibat.
Keberhasilan Surabaya dalam melampaui persyaratan hukum untuk ruang terbuka hijau, mencapai 26%, menegaskan komitmen kota terhadap kebijakan lingkungan dan keberlanjutan, menetapkan tolok ukur dalam pengelolaan sampah perkotaan dan pengelolaan lingkungan untuk diikuti oleh yang lain.
Proyek Energi Terbarukan

Di jantung transformasi hijau Surabaya adalah proyek energi terbarukannya, yang menunjukkan pendekatan maju ke depan terhadap keberlanjutan. Kota ini telah berhasil memanfaatkan teknologi untuk mengubah limbah menjadi energi di PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) yang terletak di TPA Benowo.
Memproses 1.600 ton limbah setiap hari, fasilitas ini menghasilkan 11 MW listrik. Ia memanfaatkan gas dari tempat pembuangan sampah, menghasilkan 2 MW, dan metode gasifikasi, menghasilkan tambahan 9 MW, dengan investasi yang signifikan sebesar US$54.2 juta. Upaya ini mencerminkan komitmen Surabaya untuk mencapai emisi karbon nol bersih dengan memanfaatkan limbah masyarakat untuk pembangkit listrik biomassa.
Selain itu, Surabaya telah mengambil langkah signifikan menuju integrasi energi surya ke dalam lanskap perkotaannya. Pengenalan standar bangunan hijau wajib mengharuskan bangunan baru untuk mengintegrasikan instalasi panel surya.
Regulasi ini tidak hanya mendukung tujuan energi terbarukan kota tetapi juga menetapkan preseden untuk pengembangan perkotaan berkelanjutan. Dengan mengadopsi langkah-langkah ini, Surabaya menempatkan dirinya sebagai pemimpin dalam energi terbarukan, memberikan model untuk kota-kota Indonesia lainnya yang ingin menerapkan sistem energi dari limbah serupa.
Inisiatif-inisiatif ini menampilkan strategi komprehensif untuk mengurangi jejak karbon sambil mempromosikan alternatif energi bersih.
Keterlibatan Komunitas dan Pendidikan
Meskipun proyek energi terbarukan mendorong Surabaya menuju masa depan yang lebih hijau, kota ini menyadari bahwa keterlibatan komunitas dan pendidikan sama pentingnya untuk perubahan yang berkelanjutan. Inisiatif Nol Sampah Surabaya memainkan peran kunci dalam hal ini dengan mempromosikan pemisahan sampah, mendorong penduduk untuk memisahkan sampah organik dan anorganik.
Lokakarya komunitas menjadi inti dari upaya ini, memberikan panduan praktis tentang pengelolaan sampah dan menekankan strategi 3R: Reduce, Reuse, Recycle. Dengan berpartisipasi aktif, Anda tidak hanya memilah sampah; Anda juga berkontribusi pada tujuan Surabaya untuk mengurangi sampah masuk sebesar 20%.
Upaya pendidikan melampaui lokakarya. Kampanye kesadaran diluncurkan secara teratur untuk menginformasikan dan melibatkan publik tentang pelestarian lingkungan. Kampanye ini dilengkapi dengan sekolah-sekolah lokal yang mengintegrasikan pertunjukan dan aktivitas ramah lingkungan, menanamkan rasa tanggung jawab lingkungan pada siswa dan mendorong partisipasi komunitas yang lebih luas.
Inisiatif semacam itu menunjukkan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tugas tetapi juga tanggung jawab kolektif.
Selain itu, Surabaya melakukan pemantauan dan penilaian rutin terhadap praktik komunitas dalam pengelolaan sampah. Hal ini memastikan peningkatan berkelanjutan dan menjaga keterlibatan komunitas, menyoroti pentingnya peran Anda dalam menciptakan kota yang berkelanjutan.
Melalui upaya ini, Surabaya menunjukkan bahwa pendidikan dan keterlibatan komunitas sangat diperlukan dalam mencapai ambisi hijaunya.
Tujuan dan Tantangan di Masa Depan

Bagaimana Surabaya dapat menyeimbangkan tujuan keberlanjutan yang ambisius dengan tantangan yang dihadapinya? Pendekatan kota terhadap pengurangan limbah dan investasi infrastruktur adalah bagian kunci dari persamaan ini.
Surabaya bertujuan untuk memperluas ruang terbuka hijau hingga 30% pada tahun 2025, yang akan memerlukan perencanaan kota yang cermat dan keterlibatan masyarakat. Menerapkan strategi 3R—Reduce, Reuse, Recycle—dengan lebih efektif sangat penting untuk mengurangi limbah TPA sebesar 20%. Upaya ini bergantung pada keterlibatan masyarakat dan peningkatan pendidikan publik untuk menanamkan praktik berkelanjutan.
Pembangkit listrik tenaga sampah di TPA Benowo Surabaya merupakan langkah signifikan menuju energi berkelanjutan. Dengan meningkatkan kapasitasnya, pembangkit ini siap menghasilkan 11 MW listrik dari sampah, menunjukkan solusi praktis untuk tantangan pengelolaan limbah.
Namun, mencapai emisi karbon nol-bersih juga menuntut komitmen yang lebih luas terhadap energi terbarukan, seperti memasang panel surya pada bangunan baru.
Tantangannya tetap dalam meningkatkan model ini ke daerah lain, yang memerlukan kolaborasi dengan pemerintah daerah. Investasi infrastruktur sangat penting untuk mendukung upaya keberlanjutan ini, memastikan visi Surabaya menjadi kota tanpa limbah yang didukung oleh energi terbarukan dapat diwujudkan dan direplikasi di tempat lain.
Sebuah sistem dukungan yang kuat sangat penting untuk memastikan keberlangsungan dan keberhasilan inisiatif keberlanjutan ini, karena menyediakan sumber daya dan bimbingan yang diperlukan bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat.
Lingkungan
Dari Ahok ke Pramono: Transformasi Taman Kalijodo Menjadi Ruang Komunitas yang Berharga
Pelajari bagaimana Taman Kalijodo berkembang dari area yang terabaikan menjadi ruang komunitas yang berkembang, tetapi apa tantangan yang akan dihadapi di masa depan?

Taman Kalijodo telah mengalami transformasi yang luar biasa, berkembang dari lokasi yang dikenal dengan kejahatan menjadi ruang publik yang ramah anak dan penuh kehidupan, yang mengundang keterlibatan komunitas. Di bawah kepemimpinan mantan Gubernur Ahok, kita menyaksikan kelahiran ruang publik terintegrasi ini, atau RPTRA, lengkap dengan lapangan futsal, trek jogging, dan taman bermain, semua dirancang untuk melayani keluarga dan mempromosikan gaya hidup sehat dan aktif.
Namun, meskipun sukses awal ini, kita telah melihat taman menghadapi pengabaian dalam beberapa tahun terakhir. Keterlibatan pengunjung menurun, dan popularitas taman terpukul, meninggalkan kita dengan pertanyaan tentang masa depannya.
Sekarang, dengan Gubernur saat ini Pramono Anung memegang kendali, ada komitmen baru untuk menghidupkan kembali Taman Kalijodo. Visinya jelas: mengubah ruang ini kembali menjadi pusat komunitas yang hidup yang mencerminkan minat dan kebutuhan kita. Dengan memperkenalkan fasilitas olahraga yang sedang tren seperti mini soccer dan futsal, serta mempertahankan fasilitas yang disukai seperti taman skate, Pramono bertujuan untuk melayani baik atlet muda maupun keluarga yang mencari kegiatan rekreasi.
Ini tentang menciptakan ruang di mana semua orang merasa diterima dan dapat terlibat dalam olahraga, memupuk rasa kebersamaan komunitas.
Pentingnya umpan balik komunitas dalam proses pembangunan kembali ini tidak bisa dilebih-lebihkan. Kita semua memiliki preferensi, dan dengan mendengarkan suara lokal, kita dapat memastikan bahwa fasilitas disesuaikan dengan minat kita. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan daya tarik taman, tetapi juga memperkuat rasa kepemilikan yang kita semua bagikan di Taman Kalijodo.
Ketika kita berpartisipasi dalam membentuk lingkungan kita, itu memupuk koneksi yang lebih dalam ke ruang tersebut dan mendorong keterlibatan komunitas yang lebih aktif.
Selain itu, inisiatif Pramono bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas bagi keluarga berpenghasilan rendah. Dengan memastikan bahwa Taman Kalijodo tetap terjangkau dan menyambut, kita mempromosikan rasa kesetaraan dalam rekreasi, sesuatu yang sangat penting dalam komunitas kita yang beragam.
Ini bukan hanya tentang fasilitas olahraga; ini tentang menciptakan ruang inklusif di mana semua orang dapat berkumpul, berbagi pengalaman, dan menikmati kebebasan bermain dan berinteraksi.
Saat kita menantikan Taman Kalijodo yang direvitalisasi, kita semua harus bersemangat tentang kemungkinan-kemungkinan yang ada. Bersama-sama, kita dapat mengubah ruang ini menjadi pusat kehidupan komunitas yang berkembang, di mana keterlibatan berkembang, dan semua orang mendapat manfaat dari upaya revitalisasi.
Mari kita manfaatkan kesempatan ini dan berkontribusi untuk membuat Taman Kalijodo menjadi cerminan nyata dari semangat dan aspirasi kolektif kita.
Lingkungan
Peran Taman Kalijodo dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Warga Jakarta
Mendukung kesehatan dan kesejahteraan komunitas, Taman Kalijodo mengubah kehidupan perkotaan di Jakarta, menawarkan sekilas ke masa depan yang lebih hijau dan revitalisasi.

Saat kita mengeksplorasi transformasi Taman Kalijodo, jelas bahwa area yang dulunya terkenal ini telah menjadi ruang hijau yang vital di Jakarta, meningkatkan kualitas hidup kita. Taman seluas 1,4 hektar ini kini dilengkapi dengan taman, jalur jogging, jalur sepeda, dan taman skateboard, yang mempromosikan rekreasi sehat untuk semua penduduk. Perubahan ini tidak hanya memberikan kita tempat untuk berolahraga dan bersantai, tetapi juga menumbuhkan rasa komunitas yang mendorong kita untuk terlibat satu sama lain dengan cara yang berarti.
Salah satu aspek paling signifikan dari Taman Kalijodo adalah ruang publik ramah anak terintegrasi (RPTRA) yang mencakup 5.000 meter persegi. Area ini dirancang untuk meningkatkan keterlibatan komunitas dengan menawarkan lingkungan yang aman bagi anak-anak kita untuk bermain dan berinteraksi. Dengan menciptakan ruang dimana anak-anak bisa berkembang, kita tidak hanya berinvestasi pada masa depan mereka; kita juga memperkuat ikatan dalam komunitas kita. Orang tua dapat bertemu, berbagi pengalaman, dan berkolaborasi dalam inisiatif yang menguntungkan semua orang, menumbuhkan semangat kebersamaan.
Selain itu, inisiatif promosi kesehatan seperti program Germas yang diterapkan di taman mendorong kita untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat. Melalui acara komunitas yang meningkatkan kesadaran tentang kesehatan, kita mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan kesejahteraan kita. Program-program ini memberdayakan kita untuk membuat pilihan yang tepat dan memotivasi satu sama lain untuk menjalani kehidupan yang lebih sehat, sehingga meningkatkan kesehatan dan vitalitas komunitas secara keseluruhan.
Taman Kalijodo juga telah menjadi tempat interaksi sosial di antara anggota komunitas yang beragam. Di masa lalu, hambatan sosial seringkali membuat kita terpisah, tetapi ruang hijau ini telah menciptakan peluang bagi kita untuk berkumpul, berbagi cerita, dan membangun solidaritas. Dengan meruntuhkan hambatan tersebut, kita sedang menumbuhkan budaya inklusi dan rasa saling menghormati yang memperkaya pengalaman urban kita.
Saat kita memanfaatkan fasilitas rekreasi yang mudah diakses dan kehijauan perkotaan yang disediakan Taman Kalijodo, kita dapat merasakan efek positif pada kesehatan mental dan fisik kita. Stres kehidupan perkotaan bisa sangat membebani, tetapi dengan taman ini sebagai tempat perlindungan kita, kita menemukan ketenangan di tengah hiruk pikuk Jakarta.
Kita tidak hanya mereklamasi sebuah ruang; kita juga merevitalisasi koneksi kita ke alam dan satu sama lain.
Lingkungan
Konsep Desain Ramah Lingkungan dan Inklusif dari Taman Kalijodo
Dengan fokus pada keberlanjutan dan keterlibatan komunitas, desain Taman Kalijodo mengajak untuk menjelajahi ruang-ruang yang penuh warna dan dampak transformatifnya terhadap kehidupan kota.

Saat kami membayangkan konsep desain Taman Kalijodo, kami sangat bersemangat untuk mengubah ruang seluas 1,5 hektar ini menjadi pusat interaksi dan rekreasi komunitas yang penuh vitalitas. Tujuan kami adalah menciptakan taman yang tidak hanya menyediakan tempat perlindungan untuk relaksasi tetapi juga memupuk hubungan antar penduduk, mendorong mereka untuk berinteraksi dengan lingkungan dan satu sama lain.
Dengan fitur seperti lapangan sepak bola yang lebih besar, area bermain anak yang khusus, dan lintasan jogging, kami berkomitmen untuk menjadikan ruang ini sebagai simbol aktivitas dan kegembiraan untuk semua usia.
Kami sangat fokus pada penggunaan bahan-bahan berkelanjutan dalam desain kami. Dengan menginkorporasikan bahan-bahan yang tahan lama seperti beton dan baja, kami memastikan bahwa taman akan tahan terhadap ujian waktu sekaligus tetap memperhatikan dampak lingkungan.
Bahan-bahan ini tidak hanya akan meningkatkan integritas struktural taman tetapi juga memungkinkan kami untuk menciptakan lingkungan yang estetis menyenangkan yang menghormati keindahan alam Jakarta. Selain itu, kami telah memilih spesies tanaman yang disesuaikan dengan iklim yang tahan terhadap cuaca kering di wilayah ini, menyediakan kehijauan yang berkembang tanpa penggunaan air berlebih.
Keterlibatan komunitas adalah inti dari proyek Taman Kalijodo. Kami percaya bahwa taman yang sukses adalah taman yang mencerminkan keinginan dan kebutuhan orang-orang yang akan menggunakannya.
Itulah mengapa kami ingin melibatkan penduduk lokal dalam perencanaan dan pengembangan berkelanjutan taman. Dengan mengadakan workshop dan pertemuan, kami dapat mengumpulkan masukan dan ide, memastikan bahwa taman benar-benar menjadi ruang untuk semua orang. Pendekatan inklusif ini tidak hanya memberdayakan penduduk tetapi juga memupuk rasa kepemilikan dan kebanggaan dalam komunitas mereka.
Keselamatan dan aksesibilitas adalah prioritas dalam desain kami. Kami ingin setiap individu, terlepas dari usia atau kemampuan mereka, merasa diterima dan aman saat menikmati taman.
Fitur desain yang dipikirkan dengan matang, seperti jalur yang terang dan papan tanda yang jelas, akan meningkatkan navigasi dan mempromosikan rasa nyaman bagi semua pengunjung. Dengan solusi pengelolaan dan pemeliharaan yang mudah, kami akan memastikan bahwa Taman Kalijodo tetap menjadi ruang yang bersih dan menyenangkan untuk tahun-tahun yang akan datang.
Bersama-sama, melalui transformasi Taman Kalijodo, kami mereklamasi ruang perkotaan untuk penggunaan publik, memelihara ekosistem perkotaan yang lebih sehat dan lebih berkelanjutan.
Kami tidak sabar untuk melihat pusat yang penuh vitalitas ini menjadi nyata, di mana kebebasan, koneksi, dan rekreasi berkembang dalam harmoni.
-
Transportasi1 bulan ago
Prosedur SIMak! untuk Membuat dan Memperbarui SIM Secara Digital
-
Ragam Budaya1 bulan ago
Sabung ayam di Bali: Legalitas yang Menimbulkan Perdebatan
-
Politik2 bulan ago
Muncul Kembali Setelah Diblokir, Inilah Mengapa Perjudian Sulit Diberantas di Indonesia
-
Lingkungan2 bulan ago
Surabaya Green 2025 – Proyek Kota Berkelanjutan dan Pengelolaan Sampah Cerdas
-
Uncategorized2 bulan ago
Teori Konspirasi Menarik Tentang Kehilangan Osima Yukari Saat Kebakaran di Plaza Glodok
-
Ragam Budaya1 bulan ago
Situs Arkeologi Tertua: Keajaiban Sejarah yang Perlu Anda Ketahui
-
Olahraga2 bulan ago
Erspo Merilis Jersey Tim Nasional Indonesia Baru dengan Tema “Pahlawan Modern”
-
Pariwisata2 bulan ago
Kota Pahlawan 2025 – Surabaya Siap Menjadi Destinasi Wisata Paling Populer di Indonesia